Blog ini bukan fiksi tetapi nyata yang terjadi dengan saya dan juga dengan teman teman saya yang mengadu nasib di Australia, blog ini gw tulis karena banyak orang yang bertanya gw kerja apa di Australia? susah menjawab satu persatu dan untuk memastikan bahwa gw benar benar bekerja di Australia bukan hanya jalan jalan enak seperti yang di posting di fb, dibalik itu ada perjuangan dan struggled yang gw lakukan dan bukan melakukan yang aneh aneh di Australia.
Perjalanan menuju Kebun Anggur melewati
Horsham aku dan ade kawatir tidak akan ada transportasi ke Naracoorte, kita
lihat di google wah sepertinya ada taxy, setibanya di Horsham di stasiun bis,
kita bertanya ke penjaga nya eh ternyata benar jadwal bus tidak ada lagi
paling besok harinya untuk jadwal berikutnya so sad! Menurut google sih ada
taxy, kita pikir seperti di city yang bisa di booking kapan saja atau
seperti di Jakarta yang banyak taxy, ternyata kebalikannya oh no! memang disana
ada taxy tetapi rental, dan tau ga harganya berapa? $200 sekali jalan akudan sama
sama bilang “what???” 2 juta sekali jalan? Yang perjalan nya hanya ditempuh
lebih kurang 2 jam. Aku dan temanku gelisah mikirnya kelamaan, salah satu
sarannya bapak yang di stasiun bus kita menginap saja di hotel, sepertinya
ide bagus tuh pas kita cek harga hotelnya ternyata sama dengan harga
rental taxy eh makin bingung harus apa sementara besok pagi harus sudah
mulai kerja di Farm. Si bapak yang di sana sudah pengen pulang ke rumahnya
kantornya sudah mau tutup sampai kita diusir secara halus dia bilang
”okay girls what do you wana do now?” trus kita jawab ”well maybe we will
just stay at the hotel and relax outsite for a while to enjoy the
evening sun”, trus bapaknya pulang kerumahnya dan bilang ”okay
girls enjoy your Adventure, dalam hati boleh ga kita nginap
gratis dirumahnya? ngarep yang gratisan tetapi bule ga begitu cepat
percaya dengan orang baru, beda dengan orang Asia.
Di Naracoorte kita akan bertemu pekerja
farm orang Indonesia sudah lumayan lama bekerja disana bisa dibilang
bosnya farm di Naracoorte. Tiba tiba telepon dan menawarkan jemputan ke
Naracoorte karena butuh pekerja untuk besok well, all sort. Sepanjang
perjalanan menuju Naracoorte hanya terlihat padang rumput dan beberapa jenis
hewan ternak seperti Sapi dan Domba, gw teringat kalau sapi dari Australia
50% di export ke Indonesia, daging sapi di Australia memang lebih murah 1
kg 7$ sementara di Indonesia bisa $11 atau 110 ribu rupiah. Aku jadi tau
berarti sapi yang sering gw beli di pasar di jakarta dari sini asalnya toh.
Sambil memandangi padang rumput, tebak hewan yang lain yang aku lihat?
Kanguru!!! wah akhirnya kita benaran di Australia bukan mimpi karena sudah
melihat kanguru dengan mata dan kepala sendiri bukan di TV/internet saja. kata
Jefi yang jemput kita kalau malam kanguru suka ketabrak karena bisa tiba
tiba melintas di jalan raya dan ternyata daging kanguru itu juga dijual
di supermarket tapi ga terlalu popular karena agak alot. Jika tertarik
ingin mencicipi daging kanguru, ada tehnik khusus memasaknya untuk
mendapatkan daging yang empuk. Satu lagi yang bikin saya kaget ternyata di
Australia juga ada sawah lho, nah bagaimana ini sementara makanan pokok
orang Australia bukan nasi lho, Australia sangat serius ingin menguasai
pertanian dan berasnya di komsumsi di Australia oleh orang Asia atau
penduduk lokal serta di export ke beberapa negara. Pertanian disini sudah
sangat maju mulai irigasi hingga panen menggunakan teknology yang sudah maju
sangat berbeda dengan di Indonesia. Pemerintah sangat mendukung para petani, mulai dari memberikan modal, penyuluhan dan tenaga ahli yang
siap membantu masalah yang dihadapi para petani.
![]() |
Di dalam bedeng sedang mencari sinyal |
Setibanya di Naracoorte, rumah kita
berikutnya disebut Hut di Indonesia dipanggil bedeng, yang berada di padang
rumput sedih yah dengarnya? tapi bedeng disini kaya rumah benaran yang
dilengkapi dengan kitchen set, kamar mandi bersih dan kamar tersedia serta
sofa. Hanya saja memang hanya 1 rumah saja yang ada disini berada tengah tengah
padang rumput. Kemudian kita memilih kamar yang berada dekat dengan ruang tamu,
kita memilih kamar ini karena hawanya fresh dan pemandangannya unik yang
langsung menghadap ke padang rumput dimana para sapi bertengker. Jefi
menyarankan harus bangun jam 4.30 am karena 5.30 am sudah berangkat ke farm,
kita dengan wajah capek sudah ga sanggup mikir dan protes jefi menyarankan kita sebaiknya memasak sarapan pagi malam ini karena besok
tidak sempat katanya, ya ampun apakah segitunya kerja di farm?.
![]() |
Pemandangan dari jendela kamar |
Besok paginya alarm berbunyi tetapi ga kedengaran sama sekali tuh, atau
memang karena sudah terlalu capek bangat makanya ga kedengaran atau teman
ku yang mati in? Mampus pas kebangun sudah jam 5.30 ya ampun dan aku
bangunin ade cepat cepat! pas ade tau jam 5.30 dia lompat dari tempat
tidur langsung nyari celana jeans sambil berkata “ jeans mana jeans mana”
dan make celana jeans gemetaran kaya orang lagi mimpi haha sangkin
kagetnya karena telat padahal harusnya sudah berangkat. Hanya butuh 5
menit ganti baju ga kepikiran untuk mandi boro boro mandi cuci muka
dan gosok gigi aja ga sempat. Saat kita keluar kamar mukaya Jefi udah
cemberut wah kita was was bakal di pecat kan ga lucu di pecat sebelum berperang
takut bagaimana ke Melbourne nya transportasinya susah. Tapi pas mau berangkat
mandornya kabarin si Jefi kalau mulainya jam 6.30 di undur wah ada aja memang
pertolongan akhirnya kita sempat gosok gigi dan cuci muka dan sarapan aye.
Setibanya di farm anggur kenalan dengan mandor dan pekerja lainnya, dari wajahnya bisa ketebak mereka berasal dari timur tengah. Ternyata mereka para penerima suaka atau refugees visa dari Afganistan. Mereka senang bangat ketemu orang Indonesia karena sebelum berangkat ke Australia melalui Kapal mereka di tampung di puncak Bogor sambil menunggu giliran di selundupkan ke Australia melalui Kapal kapal Indonesia yang melewati pelabuhan di Australia, mereka megaku membayar ratusan juta ke kapten kapal supaya mereka bisa naik kapal tersebut wah wah parah yah. hari ini perasaan bahagia sekali karena hari pertama mencetak dolar $$$ Australia seneng juga sih walaupun kerja di farm, Pekerjaannya tidak berat hanya menggunting daun daun yang sudahlayu dan yang terlalu rimbun, teknik mengguntingnya sambil berjalan sepanjang jalur pohon anggur dan harus cepat. Farm ini sangat high tehnology karena disana sudah terpasang selang di batangnya yang akan menyala secara otomatis untuk menyiram pohon anggur ataupun untuk menyemprotkan pestisida keren yah.
![]() |
Grapes Trees setengah baya |
Baru hari pertama si mandor sudah bentak
bentak, ternyata ga segampang yang kita bayangkan, menggunting harus cepat dan
tepat, aku dan ade selalu ketinggalan, dan si mandor keep came toward me bilang
“hurry hurry”. Lucu deh kan ada 3 kubu 1 kubu Indonesia terdiri dari 3 orang,
ada kubu malaysia 2 orang dan kubu Afgani 4 orang. Jadi bekerjanya saling
berdekatan sesama kubu masing masing, supaya bisa sambil bercerita sambil
menggunting daun. Bahasa Kubu Afgani lucu menurut aku, karena ga mengerti dan
jarang dengar sementara kubu Malaysia kita masih mengerti. Saat itu masih
summer kalau siang panas nya teriknya ampun deh, bisa 35-37 derajat celcius,
malah kadang bisa extreme bangat hingga 40 derajat celcius, ga bisa sembarangan
berhenti untuk minum karena ada coffee break 2 x sehari plus makan siang
dan jam 5 pm pulang. Hari pertama saja serasa pengen kabur ga sanggup menahan
haus dan berdiri seharian oh nasib nasib akhirnya kita mulai melting dan
bercampur tidak lagi main kubu kubuan, bercerita cerita antar kubu terutama
dengan kubu Afganistan, mereka senang bercanda canda dengan kita apalagi dengan
cewek uhh.
Eh teman ku disukai sama cowok afgani itu
yang masih muda bangat, sementara aku disukai sama mandornya kenapa aku tau dia
suka sama aku? hari pertama dia sudah bertanya apakah aku punya pacar? Haha
kacau deh aku bilang belum mau pacaran kesini mau cari dollar karena aku tau
dia sudah mulai modus. Hari kedua seperti biasa start jam 6 dan selesai jam 5
pm dan hari ke 3 juga, tau ga si Mandor tadi nembak gw di kebon bilang suka
sama aku wee, aku mulai was was akan keselamatan kerja amit amit deh pacaran
sama dia bukannya under estimate walau dia mandor bukan type saya pak maaf yah.
Bingung menolaknya dengan cara halus dia terus mendekati aku dan aku bilang
udah punya pacar di Melbourne eh dia langsung marah marah aduh ngeri cinta
ditolak malah marah marah lucu deh, dia protes ke temanku kalau aku pembohong!
Sebodo teing ah ternyata gw lupa awal awal kan gw pernah bilang belum punya
pacar karena fokusnya cari dollar. Hari berlalu dia mencoba mendekati bang Jefi
si mandor orang Indonesia dan kaget nya pas dateng ke rumah bawa makanan khas
afganistan, kalau di Jakarta seperti roti Maryam yang lagi trend sekarang,
mampus serasa aku mau dijual nih sama mandor.
Dia ngajak ke supermarket Woolworth namaya
merupakan supermarket terbesar di Australia, woolworth disini berada di
Naracoorte town, Naracoorte merupakan sebuah kota kecil penduduknya
kurang lebih 6000 orang, kota ini sangat kecil disana terdapat kurang
lebih 300 orang immigrant penerima suaka dari Afganistan yang diperdaya
pemerintah untuk bekerja di farm, jadi tidak heran disini banyak terdapat toko
makanan Midlle east seperti Afgani bread dan Afgani restaurants. Selain
itu Naracoorte terkenal dengan national park dimana terdapat cave dan
camping site serta caravan park yang bisa di sewa para pengunjung goa. Di dalam
Goa ini terdapat fossil fosil binatang purba yang hidup 3.5 juta tahun lalu
seperti Dinosaurus.
![]() |
Fossil Dinosaurus inside the Cave |
Kebetulan bahan makanan habis karena bang Jefi
ngebet nyuruh aku pergi dengan dia untuk respect aja sih berhubung masih sore,
tetapi temanku sudah was was karena sepanjang jalan itu hutan hanya 15 menit
sih ke woolworth tetapi kalau dia jahat bagaimana? dengan berat hati aku
menerima tawaran untuk pergi sambil minta pertolongan dari Tuhan.
![]() |
Setibanya di woolworth dia ijin mmengambil sesuatu dari rumah,
dan aku di drop di woolworth, dia agak lama di rumahnya hingga aku selesai belanja
hari sudah gelap aku minta diantar pulang. Aku ketakutan sebenarnya tapi aku
punya ilmu menjinakkan musuh dengan cara tenang dan jangan panik di jalan dia
meminta jawaban gw apakah menerima cintanya gubrak perut rasanya mual tiba tiba
tapi aku sambil memberi harapan palsu aku bilang” just relax i will answer it
later on at home” dalam hati sudah siapin jawaban “Never ever” sepanjang jalan
gelap dan kiri kanan hutan aku semakin was was ternyata semakin khawatir
semakin merasa lama sampai di tujuan. Tapi aku yakin dia tidak mungkin berbuat
kriminal karena bisa bisa hidupnya tidak nyaman di Australia, kalau dia berbuat
kriminal karena sudah membayar ratusan juta demi tinggal di Australia.
Akhirnya sudah kelihatan rumah bedeng ah
lega bangat, aku selamat dan setibanya di halaman rumah aku bilang "i am
so sorry you are very good man but i am not really good for you i wish you find
another suitable woman for you” thank you for everything, well done good job
dalam hati trus aku turun dari mobil dan dia langsung pergi! Hmm selamat
selamat, tetapi masih was was dalam hati karena akan ketemu terus tiap hari dan
sudah siap mental kalau mau di pecat yah monggo, Esok harinya ketemu di farm
dia tidak menyerah juga astaga, masih berusaha mendekati aku perasaan sudah
mulai resah dan risih. Pada hari Jumat bang Jefi akan pergi ke kota
Melbourne mengurus visa ke imigrasi, yes yes yes kita kegirangan
dan memutuskan untuk waktunya kabur!!! dari pekerjaan ini sudah tidak
nyaman lagi buat aku terutama.kita pamitan ke managernya untuk ijin ke
Melbourne untuk mengambil semua barang barang dari apartment yang lama,
semenjak itu tidak pernah kembali ke farm itu lagi dan kita berhasil kabur
untuk selamanya. Tapi urusan belum selesai karena gaji belum di bayar, tapi
kita ga khawatir karena kita kan pekerja legal kalau mereka mau ngibul bisa
kita laporkan dengan bukti bukti lengkap.
Diperjalanan menuju Melbourne 5 jam dengan
membayar $100 ke bang Jefi share fuel cost, akhirnya sampai juga di Melbourne
the best city thanks God. Senang melintir karena ada harapan baru untuk dapat
pekerjaan di restoran Jepang, sebelum aku putuskan kembali ke Melbourne aku
sudah menghubungi temanku namanya Nita, dia teman kerjanya another room mate ku
orang Jepang Yuka namanya, yunita dan Yuka merupakan dewi fortuna buat gw.
Kabar baik dari Yunita gw disuruh drop cv ke restoran tersebut dan ketemu
managernya orang Indonesia ah so nice. Ke esokan harinya tanpa ragu aku ke
restoran Jepang drop cv untuk ketemu manager orang Indonesia hmm managernya
baik dan memang lowongan sangat terbuka hanya untuk orang Indonesia saja karena
owner restorannya juga orang Indonesia and you know what sore nya gw langsung
di called oleh managernya dan gw di suruh mulai training di restoran tersebut
dua hari kedepan ahh im so lucky terimaksih kepada Yang Maha kuasa. Begitulah
kehidupan di negeri orang sebaiknya ikut bergabung dengan sesama bangsa sendiri
jika tidak punya siapa siapa disana dan selalu optimis dan jangan khawatir,
carilah maka akan kamu temukan.