Saturday, 10 December 2016

BABU INTERNASIONAL SUKA DUKA BEKERJA DI AUSTRALIA (WORK AND HOLIDAY FLOWRY)




INTERNATIONAL BABU
















Mohon maaf bagi yang pernah ber profesi seperti saya yang bekerja di restoran, bukan meng diskreditkan mereka mereka yang pernah menjadi pekerja di restoran tetapi judul ini hanya aku tujukan untuk diriku sendiri. Bekerja di restoran sangat menyenangkan, aku mendapat kesempatan training 1 minggu. Hari pertama bekerja sangat melelahkan sudah mulai clear up piring kotor dari meja dan megantar pesanan makanan ke table customer. Restorannya sangat rame karena berada dipusat kota, adapun restoran ini merupakan Japanese style tapi rasa Australia duh gimana tuh restoran Jepang tapi Australian taste? seperti gambar diatas menunya nasi tetapi ada tambahan keju diatasnya, jika anda yang membaca sudah tau merek tapi aku tidak menyebut merek  restoran tersebut tidak apa apa, karena tulisan ini bukan ajang promosi. 


3 hari berlalu melakukan hal yang sama dan 3 hari terakhir training open dan close restoran, pada saat opening kita harus ngepel dan nyapu, setting table sedangkan closing malam hari jam 9.30pm harus clear up table nyapu serta refill saus.  Disamping itu aku juga sengaja di incharge di chasier untuk mealakukan pemesanan dan pembayaran harus cepat dan tepat karena systemnya order di cashier langsung bayar saat itu juga, kaya sytemnya kfc atau system fast food. Sangat membingungkan karena aku ga biasa menghitung Australian dollar, mana orang orang disini suka ngasih ngasih uang kecil untuk dipasin kembaliannya duh duh, dan akhirnya antrian customer panjang bangat karena aku lama melayani di chasier. Tapi memang sengaja di tempatkan di chasier supaya lancar dan harus menghafal menu makanan dan minuman dengan cepat.


di dalam restoran customer sedang menikmati sedapnya makanan sizzling

Ada hal yang sangat berkesan direstoran ini, pada saat closing time kita juga bergiliran membersihkan toilet, aku shock saat  di suruh bersiin toilet L. Terpaksa dikerjain karena disini giliran, semua harus ikut partisipasi tidak peduli di negaranya orang kaya atau bukan, karena yang bekerja disini kalau bukan anak anak working holiday visa atau student, ada beberapa anak student di Indonesia bapaknya pejabat dan kaya raya tetapi tetap harus giliran bersiin toilet tidak manja. Tetapi namanya juga baru di dunia seperti ini begitu berat se umur umur bersiin toilet umum, di rumah sih sering bersiin toilet tapi kan toilet sendiri jadi biasa saja. Tapi saat aku bersiin toilet aku menangis sambil bersiin toilet sedih kenapa harus begini yah, pertama bersiin toilet lama bangat sepertinya ada 30 menit padahal staff yang lain bersiin paling 10 menit, aku dengar ada yang mengetok toilet “ flo are you okay?” aku  dengar suara staff orang korea, kemudian aku keluar dan menghapus air mataku bergegas membantu mereka yang sedang bersih bersih meja.

wajah keletihan 
partner kerja in crime 
Semingggu berlalu dan akhirnya aku ditempatkan di cabang restoran kira kira 15 menit by train dari city tepatnya di Hawthorn sebelahnya Swirnburne University, setiap hari pulang pergi CBD-Hawtorn, kejadian lucu sering terjadi mulai dari salah naik kereta dan yang bikin telat masuk kerja karena harus turun di stasiun lain dan menunggu kereta lain, maklum platform kereta di Melbourne ada 11 dan keretanya banyak bangat hampir setiap 15 menit ada jadwal kereta lumayan on time. Malam hari juga menunggu kereta tidak ada yang perlu di khawatirkan karena banyak ko anak anak kuliah yang masih berkeliaran di stasiun kereta, bukan hanya itu para pekerja seperti saya  yang pulang kerja malam dan akan kembali ke CBD banyak, walaupun agak sepi tetapi di stasiun ini polisi sering jaga jaga sambil melihat  kereta yang lewat, sepertinya mereka sedang men TO seseorang, sering kali kereta diberhentiin sementara karena polisi sedang memeriksa gerbong gerbong kereta jika sedang mencari target operasi. Pertama saya in charge disana kaget karena restoran segede itu hanya ada aku dan 1 chef orang korea omg. Bingung bagaimana bisa melakukan ini aku yang chasier, antar makanan dan clear up? Yang pasti bagian front aku semua yang handle sementara chef hanya ngurusin kitchen dan masak. Dua minggu pertama masih asik karena ada staff lama yang ajarin step by step.
 
perlegkapan di front yang harus disiapkan daily
Setelah staff lama selesai kontrak kerjanya maka aku full incharge, hari pertama saja sudah rame karena banyak anak kuliah yang lunch disini jadi ramenya pada saat lunch. Aku belajar cepat melayani di chasier dan ga boleh salah, 2 minggu pertama sering salah input orderan dan salah ngasih makanan. Kalau sudah salah chef nya pasti marah dan cemberut, aku baru tau ternyata cowok korea itu tidak semanis yang di film, mereka suka kasar kalau marah nonjok dinding dan banting barang sambil ngomong kasar, kaget juga sih pertama menghadapi manager korea ini memang aku salah namanya juga masih baru. Sebulan berlalu aku sudah lancar dong dan terbiasa, kesalahan sudah minimalisir, ngangkat piring dan hot plate dan bersiin toilet dan bersih bersih  sudah biasa, its not a big problem anymore, itu hanya masalah mindset, oleh karena itu aku sangat menghargai para pekerja yang biasa mengerjakan cleaning services mereka sangat kuat mentalnya, aku teringat sering kali di kantor kantor di Indonesia tidak menghargai Office boy, orang Indonesia terlalu manja terkadang mengambil air putih saja di kantor harus OB dan menyuruhnya tidak sopan. Di Australia aku belajar menghargai manusia apapun profesinya menyuruh atau apapun dengan cara apapun harus selalu bilang tolong/please, bahkan customer pun jika membeli sesuatu bilang “ can i have a big steak please?” semua pake please walaupun pembeli adalah raja katanya, sementara di negaraku jarang sekali orang orang pake tolong atau please, itu sangat tidak sopan di Australia. Giliran ketemu dengan customer orang orang Asia wah benar aja ga pernah bilang please dan thank you terutama para students tidak menyesuaikan diri, kalau misal orang bule tuh udah di pelototin, ga heran kalau aku jalan jalan ke toko yang penjaga tokonya orang Australia kadang dicuekin dan pandagannya sinis mungkin gara gara ini.
 
one of fun colleques 
Banting tulang bekerja  selama  bulan pertama aku bekerja 1 hari 11 jam, dari jam 10 pagi ke jam 10 malam dari open sampai close 6 hari kerja/week. 3 bulan berikutnya jam mulai dikurangi karena ingin enjoy life, shopping dan menjalajahi kota Melbourne yang indah. Off day saatnya bersantai di restoran atau di coffee shop atau belanja mingguan ke supermarket yang dekat dengan apartment saya namanya QV (Queen Victoria) disini tempat blanja favorite  karena terdapat Wool worth seperti Carefour di Indonesia. Makan daging sapi ga usah khawatir lebih murah disini daripada di Indoensia, 1 kg 7$ / Rp.70.000, ayam juga sehat disini kebanyakan ayam disini ada tulisannya no added hormone, jadi yah ayam nya tidak di suntik supaya besar. Kalau di Indonesia Ayam boiler semua di suntik hormon, makanya orang orang yang sering makan ayam di KFC atau makan ayam boiler badannya over weight karena kelebihan hormon dan pastinya tidak sehat yang mengakibatkan overweight menuju obesitas yang bisa berakibat fatal ke jantung.

jalan jalan saat offday ke st.kilda pier


Tidak lupa juga ada komunitas Working holiday Melbourne, kumpul dengan orang orang Indonesia yang di Melbourne rasanya asik dan fun, kadang kita barbecue di tepi Yarra river, memang ini di setting tempat untuk barbecue.
 
barbecue time 

Ada  beberapa hal yang lucu dari customer, salah pengertian karena bahasa yang berbeda dan aksen orang Australia yang sangat berbeda dari english UK dan American aksen,  kita menjual makanan jepang yang hot plate dan dibubuhi dengan pepper dan saus jepang. Suatu hari customer bilang “ this rice so bita” aku bingung dan Cuma bisa bilang sorry?, bita bita duh ngomong apa sih ni bule aku ga ngerti. Aku Cuma bilang ou sorry for that tapi aku bingung artinya apa haha sambil jalan ke kitchen aku sambil bengong dan harus kerja keras otak mengolah artinya oh akhirnya aku mengerti maksudnya “ this food so bitter” atau makanannya pahit, nah kita kan biasa dieja bitter “bitte + R tanggung, aku cerita ke managerku orang Indonesia lantas dia ketawa terbahak bahak.  Aksen Australia memang beda A dibaca tetap A yang benarnya kan menurut Cambridge dictionary  A dibaca E aneh bin ajaib memang. Beberapa minggu kemudian ada yang menelepon “ hi do you have vacancy?” lantas aku jawab “ are you looking for job?” lha yang nelpon ketawa terbahak bahak “ eh aku bingung kenapa sih ketawa, trus dia jeasin lagi “maksud nya dia apakah ada meja yang kosong?” lho setahu aku vacancy maksudnya untuk pekerjaan aneh juga yah. Kelucuan yang lain pada saat aku menyetor uang hasil penjualan di restoran ke bank karena aku yang bertanggung jawab dengan uang di cash, saat itu aku ingin menyetor uang dan menukar uang receh. Staff teller sudah selesai mendeposit kan uang tersebut ke no rekening restoran, terus dia lupa transaksi ku yang selanjutnya.  Staff bank berkata “what you after?” dengan logat Aussie omg dalam hati after artinya setelah, terus aku bilang sorry? Kemudian dia ulang lagi “wat do you after?” omg gw makin bingung apaan sih maksudnya? terus aku bilang “i am sorry i dont understand what do you mean” mata nya sudah sinis liatin aku mungkin dalam hatinya ini orang asia darimana sih ko nga ngerti english, muka ku padam merah, eh tiba tiba otak ku encer bisa menebak mungkin maksudnya transaksi berikutnya apa?” jujur aku belum pernah dengar kalimat ini. Eh benar aja “what do you after maksudnya” tadi kamu mau apa lagi? Atau apa yang bisa dibantu lagi? tapi pake bahasa informal. Heran juga di bank tapi ga formal, macam macam memang yah english.  

Hari hari bekerja di restoran ini tidak terasa sudah 6 bulan, beberapa hiburan yang aku dapat karena senang melihat customer bule bule yang ganteng ganteng, mereka sangat sopan dan educated, ya Tuhan seandainya ada yang melirik akuJ. Ada teman orang Indonesia yang sekolah disana, dia sering bekerja dengan aku karena dia salah satu owner restoran tersebut. Saat tidak ada customer dia akan mulai bernyanyi sejadi jadinya di kitchen dan mulai joget joget untuk killing time, bekerja dengan dia memang fun, saat membersihkan lantai di pagi hari kita sambil joget joget supaya tidak terasa capek, apapun pekerjaannya yang penting happy.

saat cuci piring pun disertai dengan jogetnya 

Setelah 6 bulan aku dipindahkan ke cabang restoran di pusat kota, tempat awal awal saya training,  Secara rata rata orang Indonesia semua dan staff nya gokil gokil dan lucu, tiada hari tanpa ketawa. Kenapa aku dipindahin? Karena aturan dari pemerintah Australia untuk pemegang Work & Holiday visa maksimal bekerja pada satu orang employer 6 bulan. Tidak terasa capeknya disini karena tidak pernah berhenti bergerak, kalau diukur kemungkinan 1 hari berjalan kaki 10km, b
ayaran di restoran ini tidak terlalu bagus sebenarnya, tapi yang membuat bertahan bekerja disini karena orang orangnya fun tidak ada hari tanpa ketawa dan semua staff bebas mengambil makanan dan minuman asalkan habis, jadi masalah makan tidak usah khawatir well  aku bekerja di restoran ini 12 bulan lama yah enggan pindah karena teman temannya asik asik.

mamak kita di Melbourne

enjoying an ice cream with friends 


di traktir oleh bos selesai  bekerja




No comments: