INTERNATIONAL BABU


Mohon maaf bagi yang pernah ber profesi seperti saya yang bekerja di restoran, bukan meng diskreditkan mereka mereka yang pernah menjadi pekerja di restoran tetapi judul ini hanya aku tujukan untuk diriku sendiri. Bekerja di restoran sangat menyenangkan, aku mendapat kesempatan training 1 minggu. Hari pertama bekerja sangat melelahkan sudah mulai clear up piring kotor dari meja dan megantar pesanan makanan ke table customer. Restorannya sangat rame karena berada dipusat kota, adapun restoran ini merupakan Japanese style tapi rasa Australia duh gimana tuh restoran Jepang tapi Australian taste? seperti gambar diatas menunya nasi tetapi ada tambahan keju diatasnya, jika anda yang membaca sudah tau merek tapi aku tidak menyebut merek restoran tersebut tidak apa apa, karena tulisan ini bukan ajang promosi.
3 hari
berlalu melakukan hal yang sama dan 3 hari terakhir training open dan close
restoran, pada saat opening kita harus ngepel dan nyapu, setting table
sedangkan closing malam hari jam 9.30pm harus clear up table nyapu serta refill
saus. Disamping itu aku juga sengaja di
incharge di chasier untuk mealakukan pemesanan dan pembayaran harus cepat dan
tepat karena systemnya order di cashier langsung bayar saat itu juga, kaya
sytemnya kfc atau system fast food. Sangat membingungkan karena aku ga biasa
menghitung Australian dollar, mana orang orang disini suka ngasih ngasih uang kecil
untuk dipasin kembaliannya duh duh, dan akhirnya antrian customer panjang
bangat karena aku lama melayani di chasier. Tapi memang sengaja di tempatkan di
chasier supaya lancar dan harus menghafal menu makanan dan minuman dengan cepat.
![]() |
| di dalam restoran customer sedang menikmati sedapnya makanan sizzling |
Ada hal yang sangat berkesan direstoran ini, pada saat closing time kita juga bergiliran membersihkan toilet, aku shock saat di suruh bersiin toilet L. Terpaksa dikerjain karena disini giliran, semua harus ikut partisipasi tidak peduli di negaranya orang kaya atau bukan, karena yang bekerja disini kalau bukan anak anak working holiday visa atau student, ada beberapa anak student di Indonesia bapaknya pejabat dan kaya raya tetapi tetap harus giliran bersiin toilet tidak manja. Tetapi namanya juga baru di dunia seperti ini begitu berat se umur umur bersiin toilet umum, di rumah sih sering bersiin toilet tapi kan toilet sendiri jadi biasa saja. Tapi saat aku bersiin toilet aku menangis sambil bersiin toilet sedih kenapa harus begini yah, pertama bersiin toilet lama bangat sepertinya ada 30 menit padahal staff yang lain bersiin paling 10 menit, aku dengar ada yang mengetok toilet “ flo are you okay?” aku dengar suara staff orang korea, kemudian aku keluar dan menghapus air mataku bergegas membantu mereka yang sedang bersih bersih meja.
![]() |
| wajah keletihan |
![]() |
| partner kerja in crime |
Semingggu
berlalu dan akhirnya aku ditempatkan di cabang restoran kira kira 15 menit by train dari city tepatnya di Hawthorn sebelahnya Swirnburne
University, setiap hari pulang pergi CBD-Hawtorn, kejadian lucu sering terjadi
mulai dari salah naik kereta dan yang bikin telat masuk kerja karena harus
turun di stasiun lain dan menunggu kereta lain, maklum platform kereta di
Melbourne ada 11 dan keretanya banyak bangat hampir setiap 15 menit ada jadwal kereta lumayan on time. Malam hari juga menunggu kereta tidak ada yang perlu di khawatirkan
karena banyak ko anak anak kuliah yang masih berkeliaran di stasiun kereta,
bukan hanya itu para pekerja seperti saya
yang pulang kerja malam dan akan kembali ke CBD banyak, walaupun agak
sepi tetapi di stasiun ini polisi sering jaga jaga sambil melihat kereta yang lewat, sepertinya mereka sedang
men TO seseorang, sering kali kereta diberhentiin sementara karena polisi
sedang memeriksa gerbong gerbong kereta jika sedang mencari target operasi. Pertama
saya in charge disana kaget karena restoran segede itu hanya ada aku dan 1 chef
orang korea omg. Bingung bagaimana bisa melakukan ini aku yang chasier, antar
makanan dan clear up? Yang pasti bagian front aku semua yang handle sementara
chef hanya ngurusin kitchen dan masak. Dua minggu pertama masih asik karena ada
staff lama yang ajarin step by step.
Setelah
staff lama selesai kontrak kerjanya maka aku full incharge, hari pertama saja
sudah rame karena banyak anak kuliah yang lunch disini jadi ramenya pada saat
lunch. Aku belajar cepat melayani di chasier dan ga boleh salah, 2 minggu
pertama sering salah input orderan dan salah ngasih makanan. Kalau sudah salah
chef nya pasti marah dan cemberut, aku baru tau ternyata cowok korea itu tidak
semanis yang di film, mereka suka kasar kalau marah nonjok dinding dan banting
barang sambil ngomong kasar, kaget juga sih pertama menghadapi manager korea
ini memang aku salah namanya juga masih baru. Sebulan
berlalu aku sudah lancar dong dan terbiasa, kesalahan sudah minimalisir, ngangkat piring dan hot plate dan bersiin toilet dan bersih bersih sudah biasa, its not a big problem anymore,
itu hanya masalah mindset, oleh karena itu aku sangat menghargai para pekerja
yang biasa mengerjakan cleaning services mereka sangat kuat mentalnya, aku
teringat sering kali di kantor kantor di Indonesia tidak menghargai Office boy,
orang Indonesia terlalu manja terkadang mengambil air putih saja di kantor
harus OB dan menyuruhnya tidak sopan. Di Australia aku belajar menghargai
manusia apapun profesinya menyuruh atau apapun dengan cara apapun harus selalu
bilang tolong/please, bahkan customer pun jika membeli sesuatu bilang “ can i
have a big steak please?” semua pake please walaupun pembeli adalah raja
katanya, sementara di negaraku jarang sekali orang orang pake tolong atau please,
itu sangat tidak sopan di Australia. Giliran ketemu dengan customer orang orang
Asia wah benar aja ga pernah bilang please dan thank you terutama para students
tidak menyesuaikan diri, kalau misal orang bule tuh udah di pelototin, ga heran
kalau aku jalan jalan ke toko yang penjaga tokonya orang Australia kadang
dicuekin dan pandagannya sinis mungkin gara gara ini.
Banting tulang bekerja selama bulan pertama aku bekerja 1 hari 11 jam, dari
jam 10 pagi ke jam 10 malam dari open sampai close 6 hari kerja/week. 3 bulan
berikutnya jam mulai dikurangi karena ingin enjoy life, shopping dan
menjalajahi kota Melbourne yang indah. Off day saatnya bersantai di restoran
atau di coffee shop atau belanja mingguan ke supermarket yang dekat dengan apartment
saya namanya QV (Queen Victoria) disini tempat blanja favorite karena terdapat Wool worth seperti Carefour
di Indonesia. Makan daging sapi ga usah khawatir lebih murah disini daripada di
Indoensia, 1 kg 7$ / Rp.70.000, ayam juga sehat disini kebanyakan ayam disini
ada tulisannya no added hormone, jadi yah ayam nya tidak di suntik supaya
besar. Kalau di Indonesia Ayam boiler semua di suntik hormon, makanya orang
orang yang sering makan ayam di KFC atau makan ayam boiler badannya over weight
karena kelebihan hormon dan pastinya tidak sehat yang mengakibatkan overweight
menuju obesitas yang bisa berakibat fatal ke jantung.
Tidak
lupa juga ada komunitas Working holiday Melbourne, kumpul dengan orang orang Indonesia
yang di Melbourne rasanya asik dan fun, kadang kita barbecue di tepi Yarra
river, memang ini di setting tempat untuk barbecue.
Ada beberapa hal yang lucu dari customer, salah
pengertian karena bahasa yang berbeda dan aksen orang Australia yang sangat
berbeda dari english UK dan American aksen,
kita menjual makanan jepang yang hot plate dan dibubuhi dengan pepper
dan saus jepang. Suatu hari customer bilang “ this rice so bita” aku bingung dan
Cuma bisa bilang sorry?, bita bita duh ngomong apa sih ni bule aku ga ngerti.
Aku Cuma bilang ou sorry for that tapi aku bingung artinya apa haha sambil
jalan ke kitchen aku sambil bengong dan harus kerja keras otak mengolah artinya
oh akhirnya aku mengerti maksudnya “ this food so bitter” atau makanannya
pahit, nah kita kan biasa dieja bitter “bitte + R tanggung, aku cerita ke
managerku orang Indonesia lantas dia ketawa terbahak bahak. Aksen Australia memang beda A dibaca tetap A
yang benarnya kan menurut Cambridge dictionary A dibaca E aneh bin ajaib memang. Beberapa
minggu kemudian ada yang menelepon “ hi do you have vacancy?” lantas aku jawab
“ are you looking for job?” lha yang nelpon ketawa terbahak bahak “ eh aku
bingung kenapa sih ketawa, trus dia jeasin lagi “maksud nya dia apakah ada meja
yang kosong?” lho setahu aku vacancy maksudnya untuk pekerjaan aneh juga yah. Kelucuan
yang lain pada saat aku menyetor uang hasil penjualan di restoran ke bank
karena aku yang bertanggung jawab dengan uang di cash, saat itu aku ingin
menyetor uang dan menukar uang receh. Staff teller sudah selesai mendeposit kan
uang tersebut ke no rekening restoran, terus dia lupa transaksi ku yang
selanjutnya. Staff bank berkata “what
you after?” dengan logat Aussie omg dalam hati after artinya setelah, terus aku
bilang sorry? Kemudian dia ulang lagi “wat do you after?” omg gw makin bingung
apaan sih maksudnya? terus aku bilang “i am sorry i dont understand what do you
mean” mata nya sudah sinis liatin aku mungkin dalam hatinya ini orang asia
darimana sih ko nga ngerti english, muka ku padam merah, eh tiba tiba otak ku
encer bisa menebak mungkin maksudnya transaksi berikutnya apa?” jujur aku belum
pernah dengar kalimat ini. Eh benar aja “what do you after maksudnya” tadi kamu
mau apa lagi? Atau apa yang bisa dibantu lagi? tapi pake bahasa informal. Heran
juga di bank tapi ga formal, macam macam memang yah english.
Hari hari
bekerja di restoran ini tidak terasa sudah 6 bulan, beberapa hiburan yang aku
dapat karena senang melihat customer bule bule yang ganteng ganteng, mereka
sangat sopan dan educated, ya Tuhan seandainya ada yang melirik akuJ. Ada teman orang Indonesia yang sekolah disana,
dia sering bekerja dengan aku karena dia salah satu owner restoran tersebut.
Saat tidak ada customer dia akan mulai bernyanyi sejadi jadinya di kitchen dan
mulai joget joget untuk killing time, bekerja dengan dia memang fun, saat
membersihkan lantai di pagi hari kita sambil joget joget supaya tidak terasa
capek, apapun pekerjaannya yang penting happy.
![]() |
| saat cuci piring pun disertai dengan jogetnya |
Setelah 6 bulan aku dipindahkan ke cabang restoran di pusat kota, tempat awal awal saya training, Secara rata rata orang Indonesia semua dan staff nya gokil gokil dan lucu, tiada hari tanpa ketawa. Kenapa aku dipindahin? Karena aturan dari pemerintah Australia untuk pemegang Work & Holiday visa maksimal bekerja pada satu orang employer 6 bulan. Tidak terasa capeknya disini karena tidak pernah berhenti bergerak, kalau diukur kemungkinan 1 hari berjalan kaki 10km, bayaran di restoran ini tidak terlalu bagus sebenarnya, tapi yang membuat bertahan bekerja disini karena orang orangnya fun tidak ada hari tanpa ketawa dan semua staff bebas mengambil makanan dan minuman asalkan habis, jadi masalah makan tidak usah khawatir well aku bekerja di restoran ini 12 bulan lama yah enggan pindah karena teman temannya asik asik.
![]() |
| mamak kita di Melbourne |
![]() |
| enjoying an ice cream with friends |
![]() |
| di traktir oleh bos selesai bekerja |










No comments:
Post a Comment